Powered By Blogger

Sabtu, 19 Januari 2013

Contoh Jurnal Ilmiah

berikut ini saya akan memberikan contoh dari jurnal ilmiah , silahkan membaca :)

BUDIDAYA MAKANAN ALAMI
REVIEW JURNAL
Effect of Nitrogen on Growth and Lipid Content of Chlorella pyrenoidosa


OLEH :
KELOMPOK 1 :


FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2012
Effect of Nitrogen on Growth and Lipid Content of Chlorella pyrenoidosa
Subhasha Nigam, Monika Prakash Rai and Rupali Sharma
Amity Institute of Biotechnology,
Amity University, Noida, Uttar Pradesh, India
  1. A.     PENDAHULUAN
Penggunaan biodiesel sebagai bahan bakar alternatif bukanlah sesuatu yang baru.  Biodiesel biasanya terbuat dari minyak-bio melalui proses yang disebut transesterifikasi. Ada berbagai sumber minyak seperti limbah minyak goreng dan minyak nabati dari tanaman minyak seperti kacang kedelai, bunga matahari, jarak pagar, kelapa sawit (Khalid dan Khalid, 2011).
Namun, biodiesel dari bahan-bahan tersebut seperi kelapa sawit misalnya, tidak bisa diproduksi dalam skala besar, karena biayanya yang mahal serta karena persaingan lahan yang juga untuk pertanian.
Untuk mengurangi biaya dalam menghasilkan biodiesel, dibutuhkan sesuatu  yang bisa digunakan sebagai biodiesel. Alga diperkirakan bisa digunakan sebagai sumber yang menjanjikan untuk produksi biodiesel. Alga merupakan mikroorganisme fotosintetik yang mengkonversi sinar matahari, air dan CO2 menjadi gula dari makromolekul seperti lipid dan Trigliserida (TAGS) dapat diperoleh (Singh ada Gu, 2010). Trigliserida (TAGS) ini merupakan stok yang sustainable untuk produksi biodiesel. Mikroalga bersifat dapat diperbaharui dan ramah lingkungan karena memiliki kemampuan untuk mengikat CO2  dan juga bisa menjadi metode yang menarik dalam mengurangi gas rumah kaca (Mata et al., 2010).
     Ada beberapa faktor yang mempengaruhi kadar lipid pada alga, seperti kurangnya nitrogen (Yeesang and Cheirsilp, 2011; Gouveia and Oliveira, 2009),jumlah fosfat yang terbatas (Gouveia and Oliveira, 2009), kadar garam (Hu dan Gao, 2005). Intensitas cahaya dan panas media juga berpengaruh pada pertumbuhan alga termasuk kadar lemaknya Tang et al., 2010; Yeesang and Cheirsilp, 2011). Jurnal ini mencoba untuk meneliti respon pertumbuhan dan kadar lipid dari alga air tawar Chlorella pyrenoidosa pada media dengan berbagai konsentrasi nitrat (KNO3).
  1. B.     BAHAN DAN METODE
Kultur Alga Chlorella pyrenoidosa dilakukan pada labu Erlenmeyer 1000ml dengan 500ml media. Media yang digunakan untuk kultivasi adalah Media Fogg dimana kultur dilakukan pada inkubator dengan suhu yang dikontrol yaitu sekitar 250 C selama 24 jam dengan cahaya 40 watt dan menggunakan ekstrak lipid.
Alga diteliti untuk mengetahui pertumbuhannya dan bagaimana kadar lipid dalam konsentrasi nitrat yang berbeda. Konsentrasi sumber nitrogen asli dalam media adalah 0,2 g L-1 KNO3 (kontrol). Percobaan itu dilakukan pada 0, ¼, 1/2 dan dua kali konsentrasi sumber nitrogen asli.
  1. C.     HASIL
Gambar 1 menunjukkan waktu pertumbuhan biomassa Chlorella pyrenoidosa tumbuh secara autotropis pada medium Fogg dengan konsentrasi KNO3 yang berbeda. Sumber konsentrasi nitrogen asli pada medium adalah 0,2 g L-1 KNO3. Pertumbuhan alga meningkat setelah fase lag  yang singkat selama 2 hari diikuti oleh fase logaritmik dan tercapai fase stationary sekitar 24 hari. Seperti terlihat dari grafik (Gambar 1), dengan meningkatkan konsentrasi KNO3, pertumbuhan juga meningkat.
Fig. 2
Gambar. 2: produksi biomassa tertinggi Chlorella pyrenoidosa ditumbuhkan pada media Fogg dengan konsentrasi KNO3 awal yang berbeda (0-0,4 g L-1)
Fig.3
     Gambar. 3: Perbandingan kadar lipid Chlorella pyrenoidosa ditumbuhkan pada media Fogg dengan konsentrasi KNO3 awal berbeda (0-0,4 g L-1) dalam fase eksponensial dan stasioner.
Table 1: Effect of nitrogen concentration on biomass production and lipid contect of Chlorella pyrenoidosa

Concentration of KNO3 (g/L)  Max. Biomass production
(g/L)
Lipid contentexponential phase (% dcw)stationary phase

0 0.075
19 19
0.05 0.127
26 26
0.1 0.246
18 19
0.2 0.296
15 18
0.4 0.315
11 18
menunjukkan kadar lipid Chlorella pyrenoidosa dalam konsentrasi nitrat yang berbeda dalam fase eksponensial dan stasioner. Terjadi peningkatan kadar lipid dimana konsentrasi nitrat mengalami penurunan. Selain itu, pada konsentrasi nitrat yang sama, kultur pada  fase stasioner menunjukkan akumulasi lipid yang lebih tinggi dibandingkan pada fase eksponensial. Ketika konsentrasi nitrat dua kali lipat (0.4g L-1 KNO3), kadar lipid pada fase eksponensial adalah 11% dari berat sel kering dibandingkan dengan yang harus dikontrol (15%). Namun, dalam fase stationer, 18% tercatat di kedua kultur.
Selain itu, ketika sumber nitrogen menurun dari 0,2 g L-1 KNO3 sampai 0.1g L-1 KNO3 (1/2 dari control), kadar lipid dalam fase eksponensial meningkat menjadi 18% dari 15%. Fase stasioner  tidak menunjukkan banyak perbedaan (19%) dalam kadar lipid bila ditanam di 0.1g L-1 KNO3.
Kenaikan tajam dalam akumulasi lipid dari 26% (baik dalam fase eksponensial dan stasioner) tercatat  ketika kultur ditumbuhkan dalam konsentrasi nitrogen awal 0.05g L-1 KNO3 (1/4 dari konsentrasi aslinya).
  1. D.     PEMBAHASAN
Alga, Chlorella pyrenoidosa, tidak dapat tumbuh tanpa sumber nitrogen dan pertumbuhannya berbanding lurus dengan konsentrasi nitrat dalam medium (Gambar 1). Karena sumber nitrat meningkat dalam medium, peningkatan konsentrasi biomassa tercatat (Gambar 2).
Penelitian ini juga membuktikan bahwa kadar lipid meningkat karena penurunan konsentrasi nitrat dalam medium  (Gbr. 3). Menurut Yeesang dan Cheirsilp (2011), di bawah kondisi kekurangan nitrogen, sel-sel alga mengakumulasi metabolit karbon sebagai lipid (Yeesang dan Cheirsilp, 2011). Hal ini sebelumnya disebut sebagai kondisi “kelaparan nitrogen”, nitrogen mengandung makromolekul dan senyawa cadangan karbon seperti karbohidrat dan lemak yang terakumulasi (Banerjee et al., 2002, Dayananda et al, 2006). Penelitian ini juga menunjukkan bahwa lipid cenderung menumpuk lebih dalam fase stasioner daripada di fase eksponensial (Gambar 3 dan Tabel 1). Di bawah kondisi pembatasan pertumbuhan, misalnya, ketika sel-sel telah mencapai fase pertumbuhan stasioner, lebih banyak karbon yang tergabung menjadi karbohidrat dan lipid (Zhu et al., 1997).
Gambar 3 menunjukkan bahwa ketika sel-sel yang ditransfer ke medium kaya nitrogen (control ganda), kadar lipid mengalami penurunan sebesar 4% dibandingkan dengan kontrol. Namun, dalam fase stasioner, kadar lipid adalah sama (18%) sebagaimana kontrol. Hal ini mungkin karena ketika ganggang mencapai fase stasioner, cadangan nitrogen telah habis untuk pertumbuhan dan kemudian mulai mengumpulkan lipid untuk pertahanan hidupnya.
Konsentrasi nitrat optimum pada  0,05 g L-1 KNO3, yaitu, ¼ dari konsentrasi nitrat asli nitrat asli. Pada konsentrasi ini, peningkatan tajam dalam akumulasi lipid pada fase logaritmik tercatat (26%) yang merupakan 11% lebih tinggi dari kontrol (15%).
  1. E.     KESIMPULAN
Penelitian ini menunjukkan, pendekatan yang paling efektif untuk meningkatkan lipid dalam Chlorella pyrenoidosa adalah menanamnya secara autotropis dalam medium pertumbuhan dengan konsentrasi awal 0,05 g L-1 KNO3. Ini memberikan kenaikan 11% di atas kontrol kadar lipid.
NB :Alamat jurnal yang direview kelompok kami

sumber artikel : http://penamerangkai.wordpress.com/2012/10/23/contoh-review-jurnal-effect-of-nitrogen-on-growth-and-lipid-content-of-chlorella-pyrenoidosa/