Powered By Blogger

Rabu, 07 Mei 2014

Sertifikasi Keahlian Di Bidang IT Secara Nasional Dan Internasional

Sebelum membahas tentang contoh-contoh sertifikasi keahlian di bidang TI secara nasional dan internasional, maka lebih baik mengetahui pengertian sertifikasi dan sertifikasi dibidang TI.

Pengertian Sertifikasi
Sertifikasi adalah pernyataan kesesuaian dari pihak ke tiga terkait dengan produk, proses, sistem manajemen atau personal terhadap standar tertentu.

Pengertian Sertifikasi TI
Sertifikasi memiliki pengertian yaitu independen, obyektif, dan tugas yang regular bagi kepentingan profesional dalam satu atau lebih area di teknologi informasi. Sertifikasi TI menunjukkan para Professional Teknologi Informasi memiliki pengetahuan dan kompetensi yang dapat dibuktikan. Sertifikasi TI memberikan keunggulan bersaing bagi perusahaan, khususnya dalam pasar global karena kemampuan dan pengetahuan Profesional Teknologi Informasi dan Telekomunikasi telah diuji dan didokumentasikan.

Tujuan Sertifikasi TI
Adapun tujuan dari sertifikasi dibidang TI untuk :

  • Membentuk tenaga praktisi TI yang berkualitas tinggi,
  • Membentuk standar kerja TI yang tinggi,
  • Pengembangan profesional yang berkesinambungan.

Keuntungan Sertifikasi TI
ada banyak keuntungan yang dapat menjadi tambahan alasan untuk mempertimbangkan mengambil sertifikasi TI. Salah satu yang utama tentu saja membuka lebih banyak kesempatan pekerjaan. Sertifikat TI dapat meningkatkan kredibilitas seorang profesional TI di mata pemberi kerja. Bagi mereka yang sudah bekerja di bidang TI, sertifikasi memberi cara yang standar dan terukur untuk mengukur kemampuan teknis. Dengan memiliki sebuah sertifikat TI yang diakui secara global, seorang profesional TI akan memiliki rasa kepercayaan diri yang lebih tinggi terkait dengan keterampilan yang dimilikinya. Ini karena melalui proses sertifikasi keterampilan yang dimiliki sudah mengalami validasi oleh pihak ketiga, dalam hal ini lembaga pemberi sertifikasi. Sertifikasi memiliki keuntungan sebagai berikut :
  1. Membuka lebih banyak kesempatan pekerjaan.
  2. Meningkatkan kredibilitas seorang profesional TI di mata pemberi kerja.
  3. Meningkatkan posisi.
  4. Reputasi bagi yang sudah bekerja.
  5. Meningkatkan kompetensi dengan tenaga-tenaga TI dari manca negara.

Sertifikasi Nasional
Ada dua jenis sertifikat yang diterbitkan oleh LSP Telematika :

A. Certificate of Competence. Yaitu sertifikasi berdasarkan level kualifikasi dan jenjang jabatan sesuai dengan yang ditetapkan oleh Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI). Certificate of Competence merupakan bukti pengakuan atas kompetensi seseorang setelah melakukan uji kompetensi dari suatu bidang keahlian kerja.

B. Certificate of Attainment, yaitu sertifikasi atas unit kompetensi yang jenjang jabatannya berdasarkan kebutuhan pasar.

Berikut ini adalah contoh Sertifikat Kompetensi (Certificate of Competence) dari LSP Telematika :

Gambar Halaman Depan Sertifikat



Gambar Halaman Belakang Sertifikat








Sertifikasi Internasional

A. Sertifikasi Untuk Bahasa Pemrograman

· Java

Penggunaan bahasa Java dalam pembuatan aplikasi terus menunjukkan peningkatan. Secara pasti bahasa pemrograman Java mulai merebut pangsa pasar yang dulunya diisi oleh bahasa-bahasa seperti COBOL, Cobol, Visual Basic, C, System/390 Assembler dan SmallTalk.

Sun menawarkan tiga jenjang sertifikasi bagi programmer Java. Dari tingkat dasar ke advanced jenjang tersebut adalah: Sun Certified Programmer, Sun Certified Developer, dan Sun Certified Architect. Setiap jenjang sertifikasi membutuhkan jenjang sebelumnya. Contoh, untuk mengambil sertifikasi Developer Anda harus memiliki sertifikasi Programmer. Sun Certified Programmer adalah sertifikasi paling dasar dari Sun untuk programmer Java.

Sun Certified Developer adalah anak tangga selanjutnya dari sertifikasi Sun. Anda mungkin berpikir hanya perlu sekali lagi mengerjakan soal-soal pilihan ganda untuk menjadi seorang Certified Dava Developer, tetapi Sun menuntut lebih banyak dalam ujian untuk jenjang ini.

Sun Certified Enterprise Architect for J2EE adalah sertifikasi premium dari Sun. Sebagaimana dicerminkan oleh namanya, sertifikasi ini sangat berfokus pada enterprise.

· Microsoft.net

Untuk para developer ada dua jenis sertifikat yang ditawarkan oleh Microsoft sebagai pengakuan atas keahlian dalam pengetahuan dan keterampilan Microsoft .Net : Microsoft Certification Application Developer (MCAD) dan Microsoft Certified Solution Developer (MCSD).

Sertifikasi MCAD dibuat oleh Microsoft sebagai respon terhadap kebutuhan industri akan sebuah sertifikasi yang memungkinkan mereka untuk menunjukkan keterampilan yang dibutuhkan untuk mengimplementasikan, memaintain, dan mendeploy aplikasi Web atau desktop berbasis Windows dengan skala kecil sampai menengah.

Sertifikasi yang kedua adalah Microsoft Certified System Developer (MCSD). Sertifikat MCSD merupakan salah satu sertifikat TI dengan reputasi yang dikenal baik di kalangan industri. Dengan mengantongi sertifikat MCSD, seseorang dianggap telah mampu mendemonstrasikan kemampuan yang dibutuhkan untuk memimpin sebuah organisasi dalam proses perancangan, implementasi, dan administrasi dari suatu solusi bisnis dengan menggunakan produk Microsoft.

b. Sertifikasi Untuk Database

· Oracle

Sampai sekarang perusahaan software kedua terbesar di dunia ini masih merupakan penikmat pangsa pasar terbesar untuk software database. Ini membuat sertifikasi Oracle menjadi salah satu sertifikasi yang paling populer dan banyak dicari. Laporan IDC Certified Report 2002 menyebutkan bahwa sertifikasi Oracle adalah kualitas yang paling dicari oleh pasar TI.

Untuk memenuhi kebutuhan industri akan berbagai spesialisasi keahlian dalam menggunakan teknologi Oracle, Oracle saat ini menawarkan tiga jenis sertifikasi Oracle. Oracle Certified DBA adalah sertifikasi yang menguji penguasaan teknologi dan solusi Oracle dalam menjalankan peran sebagai administrator database.
Pada jalur sertifikasi ini terdapat tiga jenjang sertifikasi berikut:

  • Oracle Certified DBA Associate, sertifikasi pada jenjang ini sesorang dianggap memiliki pengetahuan dasar yang memungkinkan mereka bekerja sebagai anggota yunior dalam sebuah tim yang terdiri dari administrator database atau pengembang aplikasi.
  • Oracle Certified DBA Professional, sertifikasi ini ditujukan bagi pemegang sertifikasi jenjang Associate yang ingin meningkatkan penguasaan teknologi Oracle dalam administrasi database. Pada jenjang ini kandidat yang berminat jugadapat mengambil ujian tambahan untu untuk spesialisasi manajemen database Oracle pada lingkungan sistem operasi Linux.
  • Oracle Certified DBA Master, merupakan jenjang tertinggi dalam jalur sertifikasi DBA. Seorang OCM adalah seorang DBA profesional yang sudah teruji dalam menangani aplikasi dan sistem database yang memiliki karakter mission critical. Berbeda dengan ujian pada jenjang OCA dan OCM yang berupa ujian teori, ujian OCM mengambil bentuk praktikum di sebuah lab khusus dimana kandidat diminta untuk memberikan solusi terhadap berbagai skenario permasalahan yang meliputi konfigurasi database, konfigurasi jaringan database, konfigurasi dan penggunaan Oracle Enterprise Manager, dan hal-hal kritis seperti manajemen kinerja dan database recovery.
· Microsoft

Microsoft menawarkan satu jenis sertifikasi untuk penguasaan teknologi produk database andalannya, Microsoft SQl Server. Microsoft Certified DBA adalah sertifikasi yang diberikan sebagai pengakuan kemampuan merancang, mengimplementasi, dan melakukan administrasi database Microsoft SQl Server.

Untuk mendapatkan sertifikasi MCDBA setiap kandidat harus lulus tiga ujian inti dan satu ujian pilihan. Ujian inti ini terdiri dari satu ujian untuk materi administrasi SQL Server, satu ujian perancangan database SQL Server, dan satu ujian Windows 2000 Sever atau Windows Server 2003. Sebagai tambahan ujian inti, kandidat harus lulus satu ujian pilihan dalam salah satu bidang keahlian produk Microsoft.

Jenis – Jenis Sertifikasi Microsoft
  • MCP (Microsoft Certified Professional), Sertifikasi dasar yang diperoleh dengan mengambil 1 ujian mengenai Operating System atau Software Aplikasi.
  • MCDST (Microsoft Certified Desktop Support Technician), Keahlian dasar untuk mendukung end-user dalam troubleshooting software dan hardware. Sertifikasi ini cocok untuk Help Desk Technician, Customer Support Representative, PCSupport Specialist, atau Technical Support Representative.
  • MCSA (Microsoft Certified System Administrator), Seorang MCSA mempunyai keahlian untuk mengelola, mengimplementasi, dan troubleshooting pada platformWindows 2000 termasuk Windows.NET Server. MCSA cocok untuk Network Administrator, Network Engineer, System Administrator, IT Engineer, Network Technician, and Technical Support Specialist.
  • MCSE (Microsoft Certified System Engineer), Sertifikasi MCSE cocok untuk System Engineer, Technical Support Engineer, Network Analyst, TechnicalConsultant, dll.
  • MCAD (Microsoft Certified Application Developer). MCAD ditujukan bagi Analysts/ Programmer atau Software Application Specialist. Seorang MCAD mempunyai keahlian membangun, dan dapat mengatur aplikasi, komponen, web maupun desktop client pada satu departemen dan mengelola back-end data. Dapat diperoleh sebelum MCSD.
  • MCSD (Microsoft Certified Solution Developer). MCSD ditujukan bagi para professional yang hendak dan sedang bekerja mendesain dan membangun solusi bisnis tingkat enterprise dengan menggunakan Development Tools Microsoft, platform dalam framework Microsoft .NET. Sertifikasi MCSD cocok untuk Software Engineer, Software Applications Engineer, Software Developer,Technical Consultant.
  • MCDBA (Microsoft Certified Database Administrator), Sertifikasi MCDBA ditujukan untuk professional IT yang hendak dan sedang bekerja dalamimplementasi dan administrasi SQL Server. MCDBA cocok untuk Database Administrator, Database Analyst, dan Database Developer.
  • Microsoft Certified Trainers ( MCT ).
  • Microsoft Office Specialists ( Office Specialist ) adalah sertifikasi premium untuk aplikasi desktop Microsoft. Sertifikasi ini merupakan sertifikasi dengan standar global untuk validasi keahlian dalam menggunakan Microsoft Office dalammeningkatkan produktivitas kerja. Fokus dari sertifikasi Office Specialist adalahmengevaluasi pemahaman menyeluruh terhadap program-program MicrosoftOffice dan Microsoft Project, kemampuan untuk menggunakan feature-featureadvanced, dan kemampuan untuk mengintegrasikan program-program Officedengan software lain.

c. Sertifikasi Untuk Office

Sebagai aplikasi desktop, Microsoft Office mungkin menjadi aplikasi yang paling akrab dengan keseharaian pekerjaan kita. Populernya aplikasi Microsoft Office dan kemudahan pemakaiannya seringkali membuat banyak penggunanya tidak merasa perlu untuk mempelajarinya secara serius.

Sertifikasi Microsoft Office Specialist (Office Specialist) adalah sertifikasi premium untuk aplikasi desktop Microsoft. Sertifikasi ini merupakan sertifikasi dengan standar global untuk validasi keahlian dalam menggunakan Microsoft Office dalam meningkatkan produktivitas kerja.

Fokus dari sertifikasi Office Specialist adalah mengevaluasi pemahaman menyeluruh terhadap program-program Microsoft Office dan Microsoft Project, kemampuan untuk menggunakan feature-feature advanced, dan kemampuan untuk mengintegrasikan program-program Office dengan software lain.

Sertifikasi Office Specialist tersedia dalam tiga jalur: Office 2003 Editions, Office XP, dan Office 2000. Untuk setiap jalur sertifikasi terbagi dalam tiga jenjang keahlian, yaitu Specialist, Expert, dan Master.

Selain untuk program-program yang termasuk suite aplikasi Microsoft Office, sertifikasi Office Specialist juga menawarkan sertifikasi khusus untuk Microsoft Project 2002 dan Microsoft Project 2000. Ujian sertifikasi Office Specialist untuk Microsoft Project difokuskan pada kemampuan menggunakan berbagai toolMicrosoft Project dalam pelaksanaan berbagai tahapan proyek, seperti perencanaan proyek, kustomisasi grafik dan laporan kemajuan proyek, dan memfasilitasi berbagai kegiatan kolaborasi dan komunikasi tim.


Sumber :
http://aryum.wordpress.com/2013/08/24/makalah-etika-profesi-sertifikasi-keahlian-bidang-it/
http://aprilianakiyutz.blogspot.com/2011/05/contoh-contoh-sertifikasi-nasional-dan.html
http://budihastanto.blogspot.com/2011/11/sertifikasi-keahlian-di-bidang-it.html
http://dwiyuliani-dwiyuliani.blogspot.com/2011/06/sertifikasi-keahlian-di-bidang-ti.html

Lembaga Sertifikasi Dibidang TI Nasional Dan Internasional



Lembaga Sertifikasi Nasional
Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Telematika dibentuk oleh pemerintah dan setelah terbentuk harus dilaksanakan oleh komunitas Telematika dan bersifat independen. Bertugas menyelenggarakan standarisasi kompetensi kerja, menyiapkan materi uji serta mengakreditasi unit-unit Tempat Uji Kompetensi dan menerbitkan Sertifikasi Kompetensi bidang Telematika.
LSP Telematika merupakan lembaga yang bersifat independen dan profesional dalam menyelenggarakan standarisasi, uji kompetensi dan sertifikasi bagi para profesional di bidang telematika. Dalam perkembangannya, LSP Telematika menjadi rujukan profesionalisme bagi industri telematika di dalam dan luar negeri.
Sertifikat yang dikeluarkan LSP Telematika merupakan bukti pengakuan atas kompetensiseseorang setelah melakukan uji kompetensi.

Lembaga Sertifikasi Internasional

  • World Organization of Webmasters : World Organization of Webmasters (WOW) adalah asosiasi nirlaba profesional yang berdedikasi untuk mendukung individu dan organisasi yang membuat, mengelola atau memasarkan situs web.
  • Australian Computer Society Certification Scheme : Australian Computer Society (ACS) adalah asosiasi yang diakui untuk Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) profesional, menarik keanggotaan yang besar dan aktif dari semua tingkatan industri ICT.
Sumber :
http://felanorico.blogspot.com/2011/05/v-behaviorurldefaultvmlo.html

Pentingnya Standart Sertifikasi Bidang TI

Standarisasi di bidang TI memiliki pengertian sebagai persetujuan terhadap format,  prosedur dan antar muka (interface) yang mengizinkan perancang Hardware,Software, basis data, dan fasilitas telekomunikasi, untuk membuat produk-produk dan sistem yang mandiri atau independent satu terhadap lainnya dengan jaminan bahwa produk-produk tersebut akan saling kompatibel dengan produk atau sistem lain yang merujuk pada standar yang sama. Standar merupakan elemen tunggal yang paling penting dalam mencapai integrasi informasi perusahaan dan sumber daya komunikasi.



Sertifikasi di Bidang TI adalah cara yang standar dan terukur untuk mengukur kemampuan teknis. sertifikasi TI menunjukan bahwa para professional Teknologi Informasi tersebut memiliki pengetahuan dan kompetensi yang dapat di buktikan. Sertifikasi di bidang TI juga memberikan keunggulan dalam daya saing bagi berusahaan, khususnya dalam pasar glogal karena kemampuan dan pengetahuan Profesional Teknologi Informasi dan Telekomunikasi telah di uji dan didokumentasikan.

Selain itu pengalaman mengikuti kegiatan sertifikasi dapat memberikan wawasan-wawasan baru yang  mungkin tidak pernah ditemui pada saat mengikuti pendidikan formal atau dalam pekerjaan sehari-hari. selain mampu memberikan jalan yang lebih mudah untuk menemukan pekerjaan di bidang TI, sertifikasi juga dapat membantu meningkatkan posisi dan reputasi bagi yang telah bekerja.

Profesionalitas seorang praktisi TI paling tidak  harus memiliki 2 (dua) pengakuan, yakni :

  • Pengakuan secara akademis berupa gelar kesarjanaan.
  • Pengakuan dari dunia industri berupa pengakuan atas keahlian dan kemampuan (skill) yang dibuktikan dengan kepemilikan Sertifikasi.
Tujuan Sertifikasi adalah :
  • Membentuk tenaga praktisi TI yang berkualitas
  • Membentuk standar TI yang tinngi
  • Pembangunan yang profesional yang berkesinambungan
Fungsi dan Manfaat Sertifikasi bagi Profesional TI :
  • Merupakan pengakuan akan pengetahuan yang kaya
  • Perencanaan karir
  • Profesional Development
  • Meningkatkan International Marketability


Sumber :
http://rudyansyah08.blogspot.com/2012/06/pentingnya-standarisasi-dan-sertifikasi.html

Sertifikasi Profesional TI (CISA dan CISM)

Seseorang yang bekecimpung dalam dunia IT wajib memiliki sertifikat di bidang IT , kenapa ? karena dengan adanya sertifitat , seseorang dapat dengan mudah diterima di perusahaan sesuai bidangnya. Untuk mendapatkan sertifika IT umumnya seseorang harus mengikuti pelatihan dalam beberapa waktu agar dapat menguasai bidang tersebut. Maka dari itu mendapatkan sertifikat adalah salah satu cara untuk mempermudah seseorang untuk melamar pekerjaan. Berikut ini saya akan membahas beberapa contoh sertifikat dalam bidang IT :

CISA



CISA (Certified Information Systems Auditor) adalah sertifikasi profesional TI yang menunjukkan bahwa seseorang telah memenuhi standar kompetensi TI tertentu, khususnya di bidang audit, kontrol dan pengamanan TI (security). CISA dikeluarkan oleh ISACA, sebuah asosiasi yang berkedudukan di Amerika yang beranggotakan puluhan ribu profesional TI di seluruh dunia. ISACA dikenal juga sebagai asosiasi yang menerbitkan COBIT (Control Objectives for Information and related Technology).
Sertifikasi CISA ini (dan CISM) termasuk salah satu sertifikasi yang diakui oleh Departemen Pertahanan Amerika dan terpilih sebagai "Best Professional Certification" di beberapa majalah TI.
Seseorang dapat memperoleh sertifikasi CISA apabila memenuhi 5 persyaratan, yaitu :
1. Lulus ujian tertulis CISA
2. Memiliki pengalaman di bidang audit, kontrol dan pengamanan TI
3. Mematuhi kode etik profesional
4. Mematuhi persyaratan pendidikan profesional yang berkelanjutan
5. Mematuhi standar audit sistem informasi

Ada 5 area (domain) yang diujikan (beserta prosentase soalnya terhadap total soal), yaitu :
• The IS Audit Process (10%)
• IT Governance (15%)
• Systems and Infrastructure Life Cycle Management (16%)
• IT Service Delivery and Support (14%)
• Protection of Information Assets (31%)
• Business Continuity and Disaster Recovery (14%)

CISM



CISM (Certified Information Security Manager) adalah sertifikasi profesional TI yang menunjukkan bahwa seseorang telah memenuhi standar kompetensi di bidang pengamanan TI (security) termasuk memiliki pengalaman dalam mengelola, merancang, mengawasi dan menilai pengamanan TI dari suatu perusahaan.

Ada 5 area (domain) yang diujikan (beserta prosentase soalnya terhadap total soal), yaitu :
1. Information security governance (23 %)
2. Information risk management (22 %)
3. Information security program development (17 %)
4. Information security program management (24 %)
5. Incident management and response (14 %)




Sumber :
http://dwikurniawanblog.blogspot.com/2013/01/sertifikasi-profesional-ti-cisa-dan-cism.html

Sertifikat CCNA CISCO



Cisco System (Cisco) menjual jaringan dan komunikasi teknologi,peralatan dan pelayanan untuk data transportasi,suara dan video untuk keseluruh dunia.Produk perusahaan dan pelayanan terdiri dari beberapa kategori diantaranya adalah router,swicth,network access,IP telephony,keamanan,Jaringan fiber optik,jaringan data center,jaringan via sinyal,jaringan untuk rumah,dukungan layanan teknis dan pelayanan jaringan.. Dalam sertifikasi Cisco, ditawarkan juga berbagai bidang spesialis (konsentrasi) dalam dunia IT networking seperti Routing and Switching, Design, Network security, Service provider, storage networking, voice, wireless. Dalam artikel ini, akan diulas berbagai macam sertifikat yang ditawarkan oleh Cisco hingga tingkatan associate.

1. CCENT (Cisco Certified Entry Networking Technician)



CCENT merupakan sertifikasi tingkatan paling awal. Dalam sertifkasi ini diharapakan sang kandidat memiliki kemampuan untuk memasang, mengoperasi dan menyelesaikan permasalahan untuk jaringan enterprise berskala kecil. Secara garis besar, kurikulum yang ditawarkan meliputi dasar-dasar networking, teknologi WAN, dasar keamanan jaringan, routing dan switching dan konfigurasi jaringan enterprise berskala kecil. Syarat yang diperlukan dalam memperoleh sertifikat CCENT adalah lolos ujian 640-822 Interconnecting Cisco Networking Device Part 1 (ICND1).

2. CCNA (Cisco Certified Network Associate)



CCNA merupakan sertifikasi tahap lanjutan dari CCENT. Pemegang sertifikat CCNA diharapkan telah mampu menginstalasi, mengkonfigurasi, mengoperasikan dan menyelesaikan permasalahan yang terdapat pada jaringan entreprise yang berskala menengah dan kecil termasuk di dalamnya mengimplementasi dan menverifikasi koneksi switch antar jaringan. Selain itu, kandidat yang telah lulus CCNA telah memiliki pengetahuan yang cukup komprehensif mengenai fundamental wireless networking, dasar-dasar keamanan jaringan, TCP/IP, VLSM, CIDR, RIP, EIGRP, OSPF, NAT, ACL,VLAN, dan koneksi WAN. Syarat yang dibutuhkan dalam memperoleh sertifikat CCNA adalah lulus ujian 640-802 CCNA atau lulus ujian 640-816 ICND2 (khusus bagi yang sudah memperoleh sertifikat CCENT).

3. CCDA (Cisco Certified Design Associate)

CCDA merupakan sertifikat tingkat fondasi dalam sertifikat perancangan jaringan. Seorang kandidat yang telah lulus CCDA diharapkan memiliki kemampuan untuk mendesain infrastruktur jaringan seperti LAN, WAN, dan broadband access untuk kebutuhan bisnis dan organisasi. Untuk informasi lebih detail mengenai kurikulum yang ditawarkan dalam sertifikat CCDA dapat Anda akses pada link yang telah disediakan. Syarat yang diperlukan dalam memperoleh sertifikat CCDA adalah lolos ujian 640-863 Designing for Cisco Internetwork Solutions. Pihak Cisco menganjurkan bagi kandidat yang hendak mengambil sertifikat CCDA harus telah memiliki pengetahuan jaringan yang setara dengan pemegang sertifikat CCNA dan juga pengetahuan lainnya di bidang BCMSN (Building Converged Cisco Multilayer Switched Networks).

4. CCNA Security

Bagi mereka yang ingin berkonsentrasi pada bidang sekuriti jaringan, CCNA Security merupakan pilihan yang tepat. Bagi kandidat yang telah lulus CCNA Security, mereka telah memiliki keahlian-keahlian dalam mengembangkan infrastruktur keamanan jaringan, mampu mengenal ancaman dan kelemahan dalam jaringan, dan mampu mengurangi tingkat bahaya keamanan jaringan. Dalam kurikulum CCNA Security menekankan pada teknologi core security, keamanan network devices Cisco, implementasi AAA, Cisco IOS firewall, Cisco IOS IPS, dan VPN dan macam-macam teknologi sekuriti lainnya. Syarat yang diperlukan dalam memperoleh sertifikat CCNA Security adalah memiliki sertifikat CCNA yang masih valid dan lolos ujian 640-553 Implementing Cisco IOS Network Security.

5. CCNA Voice



Sertifikat CCNA Voice bertujuan memvalidasi kemampuan seorang network administrator dalam menangani jaringan voice. Seorang pemegang sertifikat CCNA Voice telah mampu mendemonstrasikan keahlian-keahlian dalam melakukan instalasi, pengoperasian, dan perawatan pada jaringan Cisco VoIP. Kurikulum yang ditawarkan pada CCNA Voice meliputi teknologi VoIP seperti IP PBX, IP telephony, call control dan voicemail dan teknologi PSTN. Syarat yang diperlukan dalam memperoleh sertifikat CCNA Voice adalah memiliki sertifikat CCNA yang masih valid dan lolos ujian 640-460 Implementing Cisco IOS Unified Communications.

6. CCNA Wireless

Dalam sertifikasi CCNA Wireless ditekankan pada topik-topik yang lebih detail seputar dunia wireless. Dengan adanya sertifikasi CCNA Wireless, seorang network professional telah dapat melaksanakan implementasi jaringan WLAN secara baik dan benar dalam sebuah jaringan enterprise. Syarat yang diperlukan dalam memperoleh sertifikat CCNA Wireless adalah memiliki sertifikat CCNA yang masih valid dan lolos ujian 640-721 Implementing Cisco Unified Wireless Networking Essentials.

Berikut ini disajikan bagan alur sertifikasi CCNA untuk memperjelas keenam macam sertifikasi di atas:

Sertifikat yang dikeluarkan oleh pihak Cisco untuk keenam macam sertifikat di atas memiliki masa validasi selama 3 tahun. Dalam proses men-sertifikasi ulang, Anda dapat mengikuti ujian ulangan lagi untuk sertifikasi yang sama atau mengambil sertikasi lain yang lebih tinggi atau sederajat. Contoh kasus, si A telah berhasil lulus CCNA pada awal tahun 2009 maka sertifikat CCNA-nya berlaku hingga akhir tahun 2011. Akan tetapi, pada tahun awal 2010, si A berhasil lulus CCNA Security sehingga sertifikat CCNA dan CCNA Security-nya disertifikasi hingga akhir tahun 2012.

Sumber :
http://chohyorim.wordpress.com/kuliah/kapita-selekta/karir-berbasis-sertifikasi-it/
https://id.wikipedia.org/wiki/Cisco